Search This Blog

Introduction

Bermula dari dirangkai. Titik demi titik dirangkai menjadi garis. Garis demi garis dirangkai menjadi huruf. Huruf demi huruf dirangkai menjadi kata. Kata demi kata dirangkai menjadi kalimat. Kalimat demi kalimat dirangkai menjadi alinea.

Friday, December 26, 2014

What Diah Has Recommended: 10 Buku Terbaik tentang Disabilitas

Buku-buku yang mengisahkan pengalaman disabilitas, baik dari segi pendekatan, sudut pandang maupun jenis-jenis disabilitas, sebagian besar masih memandang disabilitas hina dan terpaksa termarjinalisasi. Buku-buku yang mengisahkan tokoh utama yang baik dengan disabilitas masih sedikit dan jarang.

Berikut 10 buku terbaik tentang disabilitas yang dilansir laman Guardian pada 2013: 

1. To Kill a Mockingbird oleh Harper Lee
Selain mengisahkan tentang tiga orang anak bernama Scout, Jem dan Dill yang semakin dikecewakan oleh prasangka masyarakat terhadap Tom Robinson, seorang kulit hitam yang dibela oleh ayah Scout atas tuduhan pemerkosaan, novel ini juga mengisahkan prasangka serupa terhadap tetangga mereka bernama Boo Radley, seorang penyandang disabilitas belajar. Meskipun tidak pernah bersosialisasi, di akhir novel ia dikisahkan mencapai derajat yang bermartabat. Di Indonesia novel ini telah dialihbahasakan dan diterbitkan oleh Qanita pada 2006.

2. Of Mice and Men oleh John Steinbeck
Steinbeck mengisahkan persahabatan mengharukan sekaligus menyengsarakan antara dua petani migran, George dan Lennie, yang wataknya sangat berbeda. Mereka sama-sama mengejar mimpi di Amerika, yaitu memiliki sebidang tanah. Selain secara garis besar Lennie digambarkan sebagai metafora untuk matinya rasa bersalah di masa depresi ekonomi Amerika Serikat, kisahnya juga menyiratkan bahwa disabilitas belajar bisa didayagunakan, jika tidak dibiasakan dan dikhawatirkan dengan alasan “berbeda”. Di Indonesia novel ini telah dialihbahasakan dan diterbitkan oleh Ufuk (2006) dan Liris/Selasar Publishing (2011). Menurut laman Lensa Buku, novel ini pernah dialihbahasakan oleh Pramoedya Ananto Toer dengan judul Tikus dan Manusia, diterbitkan oleh Lentera Dipantara pada 2003. 

3. The Sound and the Fury oleh William Faulkner 
Bagian pertama novel ini disajikan melalui sudut pandang Benji Compson, seorang penyandang disabilitas belajar parah. Berbeda dengan kisah fiksi realis Dickens dan Hardy, novel ini secara spektakuler berani mencoba melihat dunia dari sudut pandang seorang penyandang disabilitas yang memalukan keluarganya. Namanya berubah dari Maury menjadi Benji agar tidak mencemarkan nama baik pamannya yang memiliki nama yang sama dengannya. Dalam novel ini dikisahkan juga Benji dikebiri karena menyerang seorang gadis. Novel yang terdiri dari empat bagian ini dikisahkan melalui sudut pandang tokoh yang berbeda-beda. Di Indonesia novel ini telah dialihbahasakan dan diterbitkan oleh Serambi pada 2014. 

4. Moby-Dick oleh Herman Melville
Hingga kini masih berlangsung perdebatan dalam politik disabilitas tentang sejauh mana disabilitas dipandang, sebagai kekurangan atau perbedaan. Novel klasik Melville melekat secara kuat pada perspektif orang zaman dahulu, namun berhasil menciptakan kisah berkesan tentang balas dendam Kapten Ahab berkaki satu kepada musuh bebuyutannya, seekor paus.
5. The Curious Incident of the Dog in the Night-time oleh Mark Haddon
Novel Haddon ini merupakan novel misteri pembunuhan yang luar biasa. Ia menjelaskan jalan pikiran seorang penyandang autis yang unik dan berbeda. Novel ini membiarkan kita melakukan apa yang ayah Scout, Atticus, anjurkan kepada anak-anaknya dalam To Kill a Mockingbird – melihat dunia melalui mata orang lain. Di Indonesia novel ini telah dialihbahasakan dan diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia dengan judul Insiden Anjing di Tengah Malam yang Bikin Penasaran pada 2006.
6. The Secret Garden oleh Frances Hodgson Burnett 
Tokoh utama novel ini, Mary Lennox, berteman dengan Colin, seorang anak laki-laki pengguna kursi roda yang tidak pernah bertualang keluar karena merasa lemah. Dengan bantuan Dickon muda, mereka menghidupkan kembali semangat Colin dan memperindah “taman rahasia” yang pernah dicintai ibunda Colin. Di Indonesia novel ini telah dialihbahasakan dan diterbitkan dengan judul Taman Rahasia oleh Qanita (2009) dan Gramedia Pustaka Utama (2010).



7. The First Man oleh Albert Camus
Merupakan novel autobiografi tentang masa kecil Camus yang dihabiskan di distrik miskin kota Aljir berdasarkan naskah yang ditemukan di reruntuhan mobil yang mengalami kecelakaan dan mengakibatkan kematian Camus. Ibunda yang sangat dicintainya merupakan seorang buta huruf, tunarungu dan bekerja sebagai petugas kebersihan. Camus dan teman-temannya yang senang football menggelar pertandingan di lapangan Wisma Disabilitas Veteran. Mereka tetap setia pada kaum miskin, sakit, disabilitas dan tunawisma.


8. The Giant's House oleh Elizabeth McCracken
Jika orang lain tiba-tiba diketahui bisa terbang, apakah kemampuannya membuat kita disabilitas? Disabilitas merupakan konstruksi sosial dan hal ini bisa mengakibatkan penyandang disabilitas terisolasi. Dalam novel McCracken ini, James Carlson Sweatt tumbuh setinggi lebih dari delapan kaki. Tinggi badannya yang entah dianggap disabilitas atau tidak melahirkan kisah cinta luar biasa antara dirinya dan pustakawan sederhana Peggy Cort.



9. A Son of the Circus oleh John Irving
Irving tanpa sungkan menulis tentang perbedaan fisik. Dalam novel ini, ia mengeksplorasi tentang tantangan achondroplasia (cebol), kehidupan sirkus dan kemiskinan dengan gaya penuturan indah yang mengingatkan kita pada alur novel Dickens.






10. Far From the Tree oleh Andrew Solomon
Buku nonfiksi ini diterbitkan setelah melakukan penelitian selama sepuluh tahun. Solomon memberikan wawasan yang menakjubkan tentang membesarkan anak-anak yang berbeda dengan Anda. Terdiri dari bab-bab tentang down syndrome, tunarungu, disabilitas, autisme, dwarfisme dan skizofrenia. Buku ini ditulis melalui wawancara dengan ratusan orang tua. Penuh welas asih dan sangat mengharukan.