Search This Blog

Introduction

Bermula dari dirangkai. Titik demi titik dirangkai menjadi garis. Garis demi garis dirangkai menjadi huruf. Huruf demi huruf dirangkai menjadi kata. Kata demi kata dirangkai menjadi kalimat. Kalimat demi kalimat dirangkai menjadi alinea.

Wednesday, May 18, 2011

What Diah Has Translated: Fasilitator/Pelatih untuk Project Cycle Management

Tempat: Yogyakarta
Tanggal: 13 – 15 Juni 2011 (3 hari)
Peserta: HIF Indonesia National Staffs
Kursus Pemula: hingga 20 orang
Kursus  Lanjutan: hingga 10 orang
Pelatihan akan diselenggarakan dalam Bahasa Indonesia

APLIKASI/PELELANGAN

Lampiran Max: 300 KB (RAR/ZIP dianjurkan). Sebuah proposal lengkap yang ditulis dalam bahasa Inggris diperlukan pada tahap aplikasi.
Termasuk dalam proposal tersebut:
·        Biaya/harga yang diharapkan
·        Resume/CV para pelatih
·        Profil perusahaan (hanya bagi perusahaan/lembaga)
·        Referensi
·        Perincian program kursus
·        Deskripsi pendekatan pedagogis yang akan digunakan
·        Materi pelatihan yang akan diberikan kepada peserta pelatihan.

Aplikasi tanpa proposal lengkap tidak akan dipertimbangkan. Batas waktu penyerahan Penawaran Teknis & Keuangan: 23 Mei 2011

KUALIFIKASI

Para pelatih/fasilitator diharapkan memiliki kecakapan sebagai berikut:
·        Orang atau lembaga yang berpengalaman dalam pelatihan profesional Project Cycle Management
·        Orang atau lembaga yang berpengalaman dalam menulis nota konsep dan proposal lengkap untuk donor internasional (seperti Echo, USAID, Ausaid, dll ...)
·        Orang atau lembaga yang mampu memberikan pelatihan, studi kasus, dan permainan peran dengan menggunakan alat dan materi yang disesuaikan dengan peserta pelatihan yang khusus bekerja dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Internasional.
·        Mampu untuk menawarkan teknik-teknik, pelatihan-pelatihan dan alat-alat yang disesuaikan dengan kebutuhan para penyandang disabilitas.

Kandidat penyandang disabilitas sangat dianjurkan.


PERINCIAN PERSYARATAN

1. Pengantar

Handicap International Federation merupakan organisasi non-pemerintah, khusus di bidang solidaritas internasional. Dibentuk pada tahun 1982, bermarkas di Lyon (Prancis). Handicap International Federation bertugas di lebih dari 55 negara di seluruh dunia dan menjadi pemenang Hadiah Nobel  bersama tahun 1997 untuk Kampanye menentang Lahan Tambang. Handicap International terdiri dari suatu federasi dan asosiasi nasional yang bekerja sama dalam memobilisasi sumber-sumber, mengelola proyek bersama dan memajukan prinsip-prinsip dan kegiatan-kegiatan gerakan. Handicap International tidak hanya semata-mata LSM pengembangan atau LSM bantuan darurat. Sebagai lembaga swadaya masyarakat, non religius, non politik dan nirlaba, Handicap International bertugas berdampingan dengan para penyandang disabilitas, apapun keadaannya, untuk menawarkan bantuan dan dukungan dalam usahanya menjadi mandiri.

Handicap International telah bertugas di Indonesia sejak tahun 2005 untuk mendukung prakarsa kesehatan dan sosial yang terkait dengan isu-isu disabilitas. Bekerjasama dengan Departemen Sosial Republik Indonesia, Handicap International Indonesia melaksanakan kegiatan-kegiatan yang memungkinkan para penyandang disabilitas di Indonesia memiliki kesempatan lebih besar  dalam melaksanakan hak-haknya dan meningkatkan martabatnya.

Handicap International Indonesia merumuskan suatu strategi yang menyatakan bahwa tujuan kegiatan khususnya adalah meningkatkan kecakapan lembaga dan pelayanan yang bertugas di bidang disabilitas, menegaskan kesadaran masyarakat umum dan pengambil keputusan bahwa disabilitas merupakan isu hak asasi manusia dan pengembangan, serta memberdayakan para penyandang disabilitas dan organisasinya untuk berperan aktif di komunitasnya.

2. Dasar Pemikiran

 Program Handicap International Federation Indonesia ingin mengembangkan keterampilan dan efisiensi karyawan serta menjalankan potensi mereka. Pada bulan Juni 2011, seluruh anggota Tim proyek, Program Thematic Advisers and Support Services Managers akan diundang ke suatu “minggu pelatihan” di Yogyakarta. Topik-topik pelatihan akan berupa:
·        Project Cycle Management
·        Pendidikan Inklusif
·        Kursus Pengantar Disabilitas, konvensi PBB, dan Etika
·        Keterampilan Fasilitas dan Komunikasi

Pelatihan Project Cycle Management akan ditawarkan kepada seluruh anggota tim proyek dan Program Thematic Advisers. Agar materi yang ditawarkan cocok dengan harapan dan kebutuhan para peserta pelatihan, 2 kursus pelatihan terpisah akan ditawarkan.

Para pelatih akan memberikan pelatihan komprehensif  untuk klien pemula dan lanjutan.

3. Tujuan Kegiatan ini

3.1. Pelatihan Pemula
Seorang staf proyek yang terampil perlu memahami prinsip umum Project Cycle Management. Kursus dasar ini akan memberikan pelatihan umum seluruh tahap siklus proyek dalam susunan yang teratur: penilaian kebutuhan, rancangan dan perencanaan proyek, pemantauan pelaksanaan proyek, dan persiapan evaluasi. Pelatihan ini memberikan penekanan khusus tentang perkenalan para peserta dengan terminologi terkait  dan penggunaan kerangka logis. Akhirnya para peserta pelatihan akan memiliki pemahaman lebih baik tentang proses pemantauan dan evaluasi partisipatif.

3.2. Pelatihan Lanjutan
Kursus lanjutan dirancang untuk orang-orang yang sebelumnya memiliki pengalaman dalam melakukan penilaian lapangan dan pengalaman dalam manajemen proyek. Fokus pertama pelatihan ini adalah memberikan sesi penyegaran prinsip-prinsip dasar Project Cycle Management (0,5 hari).

Kemudian para peserta akan memperoleh kepercayaan diri dalam mengenali dan merumuskan proyek melalui pendekatan partisipatif. Akhirnya para peserta akan meningkatkan kecakapannya dalam merancang dan merencanakan proyek dengan pendekatan Kerangka Logis.

4. Hasil yang Diharapkan

4.1. Pelatihan Pemula
Tujuan akhir program ini, para peserta:
·        akan diperkenalkan pada prinsip-prinsip Project Cycle Management dan akan menggali manfaatnya untuk pekerjaan
·        akan lebih memahami penggunaan Kerangka logis dan penerapannya dalam berbagai tahap siklus proyek
·        akan memiliki pemahaman dan pengetahuan yang lebih baik tentang pentingnya pemantauan dan evaluasi
·        akan meningkatkan keterampilan pemantauan dan evaluasinya
·        akan memberikan diagnostik alat (kompilasi salinan) dan proses yang mereka gunakan dalam mengumpulkan informasi di antara para rekan dan komunitas.

4.2. Pelatihan Lanjutan
Tujuan akhir program ini, para peserta:
·        akan memiliki pemahaman umum tentang berbagai tahap project cycle management
·        akan mengetahui cara menggunakan alat pohon masalah
·        akan memiliki alat untuk menjalani proses analisa pihak partisipatif
·        akan memiliki kecakapan untuk mengenali dan merumuskan kerangka proyek melalui pendekatan partisipatif
·        akan memahami dan mengetahui cara mempersiapkan kerangka logis standar tinggi
·        akan dapat menentukan tujuan umum, tujuan khusus, hasil yang diharapkan, indikator, dll…
·        akan memberikan diagnostik alat (kompilasi salinan) dan proses yang mereka lakukan dalam mengumpulkan informasi dari tim lapangan mereka.

5. Alat, metode, sesi atau topik

Para fasilitator/pelatih akan menggunakan pendekatan partisipatif dengan menggunakan metode permainan peran, latihan bertukar pendapat untuk berbagi informasi dan praktek lebih lanjut berdasarkan materi dan topik pelatihan. Kursus akan diisi studi kasus dan simulasi setara setidaknya setengah hari (terpisah pada seluruh hari pelatihan.).

6. Informasi Praktis

Tempat: tempat dan alat-alat  pertemuan (proyektor LCD, kertas karton, dll ...) akan diurus atau disediakan oleh HIF. Namun Lap Top akan menjadi tanggung jawab pelatih.
Bahasa: Pelatihan akan diselenggarakan dalam Bahasa Indonesia
Tanggal: 13 – 15 Juni 2011
Durasi: 3 hari
Para peserta:
Kursus pemula: sampai 20 peserta
Kursus lanjutan: sampai 10 peserta
Anggaran: 2 juta/pelatih/hari (4 juta untuk satu tim yang terdiri dari 2 pelatih/hari)
Batas waktu penyerahan penawaran Teknis & Keuangan: 23 Mei 2011

7. Profil, kecakapan teknis dan tugas Service Provider

Mohon dicatat bahwa kedua pelatihan akan ditawarkan dalam periode yang sama. Itu berarti para pelatih atau organisasi perlu menjalani 2 pelatihan secara paralel. Ada kemungkinan bahwa para kandidat memfokuskan proposal mereka pada satu dari dua pelatihan. Dalam hal ini, mohon sebutkan sesi mana yang kamu daftar di proposalmu (Pemula atau Lanjutan).  Namun demikian Tim Pelatih atau lembaga yang mendaftar kedua kursus akan lebih disukai untuk menjamin konsistensi alat-alat, topik, dan metode serta transversalitas antar kedua pelatihan terpenuhi.

Sebuah proposal lengkap yang ditulis dalam bahasa Inggris diperlukan pada tahap aplikasi. Proposal ini akan meliputi, resume para pelatih, referensi, perincian program kursus, deskripsi pendekatan pedagogis yang akan digunakan dan materi pelatihan yang akan diberikan oleh pelatih. Proposal akan diserahkan dalam bahasa Inggris pada tahap aplikasi.

Para pelatih yang terpilih akan bertemu dengan Kordinator HIF sebelum tanggal pelatihan, untuk menyesuaikan isi pelatihan dengan alat-alat yang digunakan oleh para pelatih dalam posisi mereka saat ini.

Para pelatih/fasilitator diharapkan memiliki kecakapan sebagai berikut:
·        Orang atau lembaga yang berpengalaman dalam pelatihan profesional Project Cycle Management
·        Orang atau lembaga yang berpengalaman dalam menulis nota konsep dan proposal lengkap untuk donor internasional (seperti Echo, USAID, Ausaid, dll ...)
·        Orang atau lembaga yang mampu memberikan pelatihan, studi kasus, dan permainan peran dengan menggunakan alat dan materi yang disesuaikan dengan peserta pelatihan yang khusus bekerja dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Internasional.
·        Mampu untuk menawarkan teknik-teknik, pelatihan-pelatihan dan alat-alat yang disesuaikan dengan kebutuhan para penyandang disabilitas.

Kandidat penyandang disabilitas sangat dianjurkan.

No comments:

Post a Comment