Search This Blog

Introduction

Bermula dari dirangkai. Titik demi titik dirangkai menjadi garis. Garis demi garis dirangkai menjadi huruf. Huruf demi huruf dirangkai menjadi kata. Kata demi kata dirangkai menjadi kalimat. Kalimat demi kalimat dirangkai menjadi alinea.

Wednesday, March 30, 2011

What Diah Has Mini-Researched: A-Z Menyingkap Makna Simbol Kuno


Peradaban manusia telah melahirkan bermacam-macam simbol. Simbol-simbol tersebut memiliki makna tersendiri.

~Ankh~ Ankh merupakan simbol mesir kuno yang melambangkan kehidupan abadi, kelahiran kembali, kesuburan dan penyatuan lelaki dan perempuan. Kadang-kadang disebut pula sebagai kunci sungai Nil dan kunci kehidupan. Para akademisi Mesir menyebutkan bahwa kepala oval Ankh melambangkan delta sungai Nil, garis vertikalnya melambangkan jalur sungai serta lengan timur dan barat melambangkan dua sisi negara dan penyatuannya. David P. Silverman mencatat bahwa Ankh dipertahankan oleh kaum Koptik sebagai salib Kristen, salib Koptik. Kini Ankh melambangkan planet Venus dan logam tembaga.


~Bulan Trilipat (Triple Moon)~ Simbol yang dinamakan pula Dewi Trilipat ini banyak ditemukan di tradisi Neo Pagan dan Wicca. Bulan Trilipat melambangkan tiga fase bulan yaitu timbul, penuh, dan surut dan tiga fase kehidupan kaum perempuan yaitu gadis, ibu dan nenek. Bulan sabit pertama menggambarkan fase bulan timbul yang dikaitkan dengan fase kehidupan kaum perempuan berarti gadis. Gadis melambangkan awal baru, kehidupan baru, kelahiran, peremajaan dan antusiasme muda. Lingkaran tengah menggambarkan fase bulan penuh atau purnama yang dikaitkan dengan fase kehidupan kaum perempuan berarti ibu. Ibu melambangkan kematangan, kesuburan, pemenuhan, stabilitas kekuatan dan kehidupan. Bulan sabit terakhir menggambarkan fase bulan surut yang dikaitkan dengan fase kehidupan kaum perempuan berarti nenek. Nenek melambangkan kebijaksanaan, ketenangan, kematian dan akhir.


~Hamsa/Khamsa/Hand of Fatima~ Dalam bahasa Arab disebut tangan hamsa dan dalam bahasa Ibrani disebut tangan hamesh. Juga dinamakan Tangan Fatimah oleh kaum Muslim untuk menghormati Fatima Zahra, anak Nabi Muhammad. Hamsa/Khamsa digunakan sebagai jimat pelindung dari “mata jahat” di Timur Tengah dan Afrika Utara. Terdapat bukti kuat bahwa sebelum dipergunakan oleh kaum Yahudi dan Islam, simbol tersebut telah dipergunakan untuk melambangkan tangan penangkal Mata Jahat dewi kuno Timur Tengah dan pancaran cinta karena mengisyaratkan tangan terbuka anti kekerasan yang mengarah ke bawah. Biasanya di tengah tangan terlukis gambar mata, spiral dan hati. Energi pelindung Hamsa/Khamsa menarik keberuntungan, kebahagiaan, kekayaan dan kesehatan. Kini orang-orang menaruh Hamsa/Khamsa di atas pintu rumahnya, memakainya sebagai kalung atau menggambarnya di barang-barang miliknya sebagai jimat. Simbol ini mengandung Falsafah suci mengenai pesan cinta dan perlindungan yang disebarkan untuk semua makhluk hidup.

~Heksagram~ Heksagram merupakan bintang bersudut enam dan hasil penggabungan dua segitiga sama sisi. Simbol ini digunakan dalam konteks agama, sejarah dan budaya oleh Yahudi, Hindu, Okultisme dan Islam. Bagi kaum Yahudi, Heksagram dikenal sebagai Magen David atau dikenal dalam bahasa sehari-hari sebagai Bintang Yahudi atau “Bintang Daud”. Magen David menjadi simbol Yudaisme dan identitas Yahudi yang diakui secara umum. Heksagram juga ditemukan dalam diagram kosmologis di agama Hindu, Budha dan Jaina. Bagi umat Kristiani, Heksagram disebut sebagai bintang penciptaan dan sering ditemukan di berbagai gereja. Sedangkan, umat Muslim mengenal Heksagram dalam kisah nabi Sulaiman. Bahkan, Heksagram banyak ditemukan di mesjid dan artefak-artefak Islam dan arab.


~Ichthus~ Ichthus digunakan oleh kaum Kristiani di awal berdirinya gereja sebagai simbol Kristen pertama dan sekarang dikenal sebagai “Tanda Ikan” atau “Ikan Yesus”. Sebelum Kristen lahir, Ichthus digunakan untuk melambang dewi Aphrodite, Atargatis, Dagon, Ephesus, Isis, Delphine and Pelagia. Kata “Ichthus” dalam Bahasa Yunani digunakan sebagai singkatan untuk kata Iesous CHristos, Theou Uios, Soter yang berarti Yesus Kristus, Putra Allah, Sang Penyelamat.


~Labirin~ Sejarah mencatat Labirin digunakan untuk merangkap roh jahat atau sebagai jalur yang digunakan dalam ritual dan tarian. Labirin juga melambangkan jalur panjang dan sulit yang harus ditempuh dalam berkomunikasi dengan Tuhan. Di dunia modern, orang-orang menggunakan Labirin untuk meditasi. Mereka berjalan mengelilingi lingkaran untuk mencapai keadaan kontemplatif sebagai jalur menuju pencerahan. Labirin juga melambangkan keutuhan yang dicapai melalui perjalanan berputar-putar dan berkelok-kelok. Beberapa orang memandangnya sebagai perjalanan batin yang harus ditempuh untuk menemukan pusat diri dan pengetahuan mendalam yang ada dalam dirinya. Lingkaran labirin juga menunjukkan pola geometri yang memungkinkan dunia fisik berhubungan dengan tatanan kosmis dan alam yang lebih tinggi.


~Ledakan Petir (Lightning Bolt)~ Petir berperan di berbagai mitologis, seringkali digunakan sebagai senjata dewa langit dan dewa badai. Di dunia kuno, petir menjadi simbol kekuatan karena digunakan oleh para dewa untuk menghukum mereka yang melakukan kesalahan. Di sisi lain, simbol tersebut digunakan pula untuk melambangkan ketersediaan air dan pemberian pupuk kepada bumi dan seluruh makhluknya.


Lingga
Yoni
~Lingga – Yoni~ Lingga melambangkan kesuburan karena berbentuk tegak, tinggi dan dikaitkan dengan penis dewa Siwa. Arca ini menjadi objek pemujaan atau sembahyang umat Hindu. Lingga juga melambangkan daya cipta dan kekuatan kaum laki-laki. Di hampir semua kuil, dewa Siwa ditampilkan dalam bentuk Lingga. Teori lain menyatakan Lingga melambangkan sifat tak terbatas dewa Siwa. Berlawanan dengan Lingga, Yoni melambangkan alat kelamin perempuan. Yoni melambangkan kursi kekuasaan seksual kaum perempuan. Dalam filsafat Hindu, Yoni adalah asal-usul kehidupan. Yoni juga dianggap sebagai lambang abstrak dewa Shakti dan Devi, daya cipta yang bergerak melalui seluruh alam semesta. Arca Lingga biasanya ditempatkan secara berdampingan dengan Yoni. Penyatuan Lingga dan Yoni melambangkan bentuk abstrak penciptaan. Yoni merupakan sumber segala yang ada, yang tanpa Lingga milik kaum laki-laki akan impoten dan tiada.


~Lingkaran~ Lingkaran merupakan simbol universal yang banyak ditemukan di dinding gua pra sejarah dan permukaan bebatuan. Pada awalnya kemungkinan melambangkan cakram cahaya matahari dan bahkan kini, di bidang astronomi dan seni, lingkaran dengan titik di tengah melambangkan matahari. Sedangkan di bidang astrologi lingkaran melambangkan roh manusia atau batin individu. Pada umumnya lingkaran melambangkan penyatuan, ketakterhinggaan, keutuhan, para dewi dan kekuatan perempuan. Lingkaran juga melambangkan pergantian musim yang terus menerus, roda tahun dan sifat kehidupan itu sendiri yang abadi dan memiliki siklus. Bagi kaum pagan, lingkaran dimanfaatkan untuk memulai kembali hubungan dengan para dewa-dewi dan semua yang ada.


~Mandorla~ Mandorla dijadikan bingkai dalam lukisan Yesus dan Perawan Maria dalam Seni Kristen tradisional. Umat Kristiani menggunakan lambang ini untuk menggambarkan bersatunya surga dan bumi, tuhan dan manusia atau roh dan materi pada awal kemunculan Kristen. Mandorla melambangkan interaksi dan ketergantungan dunia dan kekuatan yang saling berlawanan. Pada Kristen abad pertengahan, Mandorla melambangkan Ichthus, luka Yesus, jalur lahir Maria di mana merupakan jalan Yesus memasuki dunia fisik.


~Mangkuk Higieia~ Hygieia adalah dewi kesehatan Yunani. Patung atau monumen dewi Yunani Higieia sedang memegang patera (mangkuk obat) dengan tubuh dibelit ular yang hendak memakan obat dari mangkuk tersebut melambangkan kehidupan harmonis dengan bumi. Ular melambangkan pasien yang harus memilih memakan obat tersebut atau tidak untuk membantu dirinya. Hal tersebut menunjukkan seseorang mengendalikan kesehatannya dengan mengambil keputusan yang tepat. Ular yang digambarkan memakan dari mangkuk juga dikaitkan dengan kepercayaan kuno bahwa ular memiliki kemampuan dan penyembuhan. Pada masa kini, mangkuk Higieia dijadikan sebagai simbol farmasi dan apotek.


~Mata Horus~ Horus adalah dewa langit Mesir kuno yang digambarkan sebagai seekor elang. Mata kananya dikaitkan dengan dewa matahari Ra sedangkan mata kirinya dikaitkan dengan bulan dan dewa Djehuti (Thoth). Mata Horus melambangkan perlindungan, kekuasaan raja dan kesehatan. Mata Horus yang ditemukan terkubur bersama mumi raja Shoshenq II dimaksudkan untuk melindungi sang raja di akhirat dan menangkal kejahatan. Para pelaut mesir kuno dan Timur Dekat melukis simbol di haluan kapal agar perjalanan lautnya aman. Dalam bahasa Mesir, istilah untuk simbol ini adalah "Wedjat".


~Merkaba~ Merkaba terdiri dari tiga kata terpisah yaitu Mer yang berarti cahaya, Ka yang berarti jiwa dan Ba yang berarti raga. Jika digabungkan, tiga kata tersebut berarti penyatuan jiwa dan raga yang dikelilingi oleh cahaya. Simbol berbentuk bintang ini diyakini merupakan kendaraan ilahi yang keseluruhannya terbuat dari cahaya dan menjadi transportasi jiwa dan raga untuk menuju alam yang lebih tinggi. Merkaba digunakan dalam meditasi sebagai sumber kekuatan, pencerahan dan penyembuhan karena membantu orang menyadari potensi penuhnya dan menghubungkannya dengan kebaikan dalam dirinya dan yang lebih tinggi. Banyak orang menjadikan Merkaba sebagai liontin kalung agar setiap orang dapat merasakan cinta tanpa syarat sehingga menyembuhkan diri sendiri dan orang lain. Merkaba menciptakan keharmonisan nyata sesuai dengan yang diinginkan.


~Om~ Om merupakan simbol mistis dalam agama Hindu, Buddha dan Jaina dan menjadi Ibu Segala Mantera. Dalam agama Hindu, Om melambangkan sifat mutlak dewa Brahma yaitu mahakuasa, mahaada dan sumber seluruh keberadaan yang nyata. Seperti agama-agama yang lain, dewa Brahma tidak dapat dipahami dan dirasakan sepenuhnya. Lambang Om bisa membantu umat Hindu memahami aspek berwujud dan tidak berwujud tuhan. Dengan menggunakan simbol Om, konsep tentang cinta dan penciptaan yang tak terhingga pun disampaikan di luar batas kata dan ide.


~Ouroboros atau Uroborus~ Ouroboros merupakan simbol kuno yang menggambarkan seekor ular atau naga yang memakan ekornya sendiri. Simbol ini melambangkan refleksi diri atau siklus, terutama sesuatu yang bermakna penciptaan diri kembali secara konstan, kembalinya keabadian, dan hal-hal lain yang dianggap sebagai siklus yang memulai kembali segera setelah berakhir. Juga melambangkan ide kesatuan primordial yang terkait dengan sesuatu yang ada atau bertahan sebelum permulaan. Ouroboros telah menjadi simbol agama dan mitologis yang penting di dunia. Dalam Gnostisisme, Ouroboros melambangkan keabadian dan jiwa dunia.


~Pentagram atau Pentacle~ Pentagram bersinonim dengan Pentacle. Pentacle merupakan Pentagram dalam lingkaran. Pentagram biasanya berbentuk bintang bersudut lima dan digambar dengan menarik garis lurus berpotongan dan tanpa putus. Pentagram melambangkan empat unsur fisik dasar, yaitu bumi, udara api dan air ditambah Akasha/roh. Setiap sudut yang besarnya sama melambangkan sifat manusia karena dua sudut di bawah melambangkan tungkai, sudut atas melambangkan kepala dan dua sudut lainnya melambangkan lengan. Sedangkan Pentacle, Pentagram dalam lingkaran, melambangkan keterkaitan segala sesuatu. Lingkaran melambangkan roda kehidupan dan siklus musim yang berputar tanpa awal dan tanpa akhir. Menurut Christian Symbols, Ancient and Modern karya Heather Child, pentagram melambangkan lima indera. Selain itu, jika huruf-huruf S, A, L, V, dan S dituliskan di sudut-sudutnya, pentagram melambangkan kesehatan (bahasa Latin salūs). Pentagram juga melambangkan lima luka Yesus bagi umat Kristiani. Para pemuja setan menggunakan Pentagram yang satu sudutnya mengarah ke bawah untuk ritual terutama jika kepala Baphomet (dewa pagan berkepala kambing) ditumpangkan dalam Pentagram tersebut.


~Persegi~ Persegi merupakan lambang dua dimensi berupa permukaan yang pada dasarnya bemakna tanah, bidang, daratan atau unsur bumi. Berbeda dengan makna simbol lingkaran, bujur sangkar melambang dunia fisik. Bagi kaum pagan, bujur sangkar melambangkan empat penjuru mata angin yaitu utara, timur, selatan dan barat.

~Phoenix~ Phoenix merupakan burung keramat yang ada dalam mitologis Persia, Yunani, Romawi, Mesir dan China. Menurut legenda, Phoenix dapat hidup selama 500-1000 tahun. Di akhir kehidupan dia membuat sarang dari ranting dan kemudian membakar diri beserta sarangnya hingga menjadi abu. Dari abu tersebut, lahirlah Phoenix muda. Phoenix melambangkan kelahiran kembali, keabadian dan pembaharuan. Phoenix menjadi simbol suci pemujaan terhadap Dewa matahari di Heliopolis, Mesir. Bagi umat Kristen Katholik, Phoenix melambangkan kebangkitan-Nya, keabadian-Nya dan kehidupan-Nya setelah kematian.


Roda Dharma
~Roda~ Roda merupakan simbol universal yang bermakna penyatuan kosmik, astrologi, siklus kehidupan dan evolusi. Roda yang ditambah sejumlah jari-jari di dalamnya seperti Roda Pengobatan (Medicine Wheel) bagi penduduk asli Amerika dan Mandala bagi umat Hindu melambangkan penyatuan, pergerakan, matahari, Zodiak, reinkarnasi dan siklus pembaharuan bumi. Umat Buddha mengenal Roda Dharma yang melambangkan Buddha itu sendiri. Roda Dharma menjadi simbol Buddhisme universal. Ia memiliki delapan jari-jari yang melambangkan Jalan Utama Berunsur Delapan.


~Scarab~ Dinamakan pula kumbang kotoran karena kebiasaannya menggulung kotoran hingga berbentuk bola di tanah dan menumpuknya dalam liang. Sang betina mengerami telurnya di dalam kotoran yang berbentuk bola tersebut. Ketika menetas, larva memakan kotoran tersebut. Kegiatannya menggulung kotoran menjadi perhatian orang Mesir kuno dan menyamakannya dengan bola matahari yang bergulir di langit. Menurut mitos Mesir kuno, dewa matahari Ra melintasi langit setiap hari serta mengubah jiwa dan raga. Cara mengerami telur yang dicontohkan oleh Scarab menjadi simbol matahari terbit dan siklus surgawi. Scarab juga digunakan sebagai jimat pelindung dari kejahatan.


~Segitiga~ Simbol segitiga memiliki dua bentuk dengan makna yang berbeda. Segitiga dengan sudut mengarah ke atas melambangkan api, kekuasaaan kaum lelaki, matahari, aktif, ayah dan bagi umat Kristiani melambangkan Trinitas Kudus. Sedangkan segitiga dengan sudut mengarah ke bawah melambangkan air, seksualitas perempuan, bulan, pasif, ibu, agama pemuja dewi dan homoseksualitas.


~Shri Yantra~ Yantra berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya “alat” atau “mesin”. Yantra bisa berupa simbol, proses, atau mesin yang memiliki struktur dan organisasi, tergantung konteksnya, namun penggunaan paling umum berupa simbol atau gambar geometris. Secara Tradisional Yantra dipergunakan untuk menyeimbangkan atau memusatkan pikiran dalam konsep spiritual. Shri Yantra merupakan Yantra yang dibentuk oleh sembilan segitiga berpautan yang saling mengelilingi dan keluar dari titik pusat. Dari sembilan, empat segitiga tegak melambangkan sisi maskulin atau dewa Siwa, sedangkan lima segitiga terbalik melambangkan feminin atau Shakti. Secara keseluruhan, Sri Yantra melambangkan ikatan dan penyatuan sifat ilahiah maskulin dan feminin. Juga melambangkan penyatuan dan ikatan segala sesuatu dalam kosmos.


~Spiral~ Spiral merupakan simbol yang sering digunakan dalam latihan spiritual di hampir seluruh peradaban kuno. Spiral melambangkan dewi, rahim, kesuburan, energi kekuatan hidup, perubahan berkesinambungan dan evolusi alam semesta. Simbol Spiral yang ada di seluruh tubuh manusia, hewan, tanaman, mineral, pola energi, dan alam semesta mengingatkan manusia akan perjalanan hidup yang terus berkembang. Secara lebih luas, simbol ini digunakan untuk mengingatkan manusia akan evolusi lahir dan batin semua makhluk hidup serta menjaga keseimbangan dan pemusatan pikiran.


~Swastika~ Berdasarkan bukti arkeologis yang ditemukan di lembah tigris-Eufrat dan beberapa wilayah di lembah Indus, lambang Swastika telah ada sejak 3000 tahun lalu. Meskipun telah menjadi simbol rasisme dan “supremasi kulit putih” neo-nazi, Swastika merupakan salah satu simbol paling suci dalam tradisi Hindu. Hinduisme kuno menggunakan Swastika untuk melambangkan kejujuran, kebenaran, kemurnian dan stabilitas. Empat sudut atau titiknya melambangkan empat arah atau empat pembagian kitab Weda. Selain itu, dilihat dari etimologinya, Swastika juga merupakan bentuk simbol atau gambar dari terapan kata Swastyastu (semoga dalam keadaan baik).


~Tongkat Asklepios~ Simbol ini dikaitkan dengan astrologi serta obat-obatan dan penyembuhan. Namanya berasal dari dewa pengobatan dan penyembuhan dalam mitologi Yunani yaitu Asklepios. Dia memiliki perlengkapan berupa tongkat dan ular. Makna simbol Tongkat Asklepios telah banyak ditafsirkan namun pada umumnya melambangkan seni penyembuhan dengan menggabungkan ular yang sedang berganti kulit sebagai simbol kelahiran kembali dan kesuburan dengan tongkat sebagai simbol kekuasaan dewa pengobatan.


~Triquetra~ Triquetra berasal dari bahasa Latin yang berarti tiga sudut dan merupakan simpul Celtic yang melambangkan semua trinitas, siklus kehidupan abadi, kematian dan kelahiran kembali, serta alam udara, bumi dan laut yang menurut kaum Koptik Kuno melambangkan seluruh semesta. Bagi umat Kristiani, triquetra melambangkan trinitas (Bapa, Putra dan Roh Kudus). Triquetra juga digunakan sebagai jimat pelindung oleh penganut Wicca.


~Triskele/Triade/Spiral Trilipat~ Orang-orang meyakini Triskele merupakan simbol kuno kepercayaan bangsa Celtic yang dikaitkan dengan Dewi Ibu. Kaum Kristen Celtic kadang-kadang menggunakan Triskele uuntuk melambangkan Trinitas. Simbol tersebut memahami konsep universal tentang ranah keberadaan materi bumi, air, langit, jiwa, raga dan pikiran serta siklus waktu spiral yang abadi. Dalam latihan spiritual, Triskele memperkuat irama dan hubungan antara dimensi atau alam kesadaran realitas batin yang terdiri dari realitas normal, realitas bawah dan realitas atas. Seluruh dimensi atau kesadaran realitas batin membaur menjadi satu untuk melengkapi kesadaran lahir. Secara umum, Triskele memancarkan pengetahuan dan kebijaksanaan yang sempurna untuk semua.


~Trisula (Trident)~ Meskipun sering dikaitkan dengan setan oleh mitologi Kristen karena penggunaannya dalam budaya pagan, Trisula merupakan senjata dewa Siwa dan digunakan sebagai lambang Hindu-Budha. Dalam agama Hindu ketiga ujung trisula memiliki makna yang berbeda-beda namun pada umumnya melambangkan berbagai trinitas seperti penciptaan, pemeliharan dan kehancuran atau masa lampau, masa kini dan masa depan. Sebagai senjata dewa Siwa, Trisula digunakan untuk menghancurkan tiga dunia yaitu dunia fisik, dunia nenek moyang yang diwakili dengan kebudayaan yang diperoleh dari masa lalu dan dunia pikiran diwakili dengan proses penginderaan dan tindakan. Dalam tradisi spiritual Hindu trisula juga adalah simbol mata ketiga.


~Unicorn~ Unicorn merupakan kuda legenda yang memiliki tanduk berbentuk spiral. Legendanya terdapat dalam kisah-kisah kaum Nasrani, Islam, Cina, dan Indian. Darah Unicorn merupakan obat yang mujarab dan mampu membuat hidup abadi. Bagi kaum gerakan zaman baru (New Agers), Unicorn melambangkan kekuatan, permurnian, penyembuhan, kebijaksaan, pengetahuan batin, pembaharuan dan kehidupan kekal.


~Yin Yang~ Simbol Yin Yang berasal dari Taoisme yang menggambarkan keharmonisan dan penyatuan segala sesuatu yang berlawanan. Yin Yang melambangkan kekuatan kosmis yang paling sederhana. Yin mewakili sifat gelap, pasif, feminin, dingin dan disimbolkan dengan air sedangkan Yang mewakili sifat terang, aktif, maskulin, panas dan disimbolkan dengan api. Dalam latihan spiritual, Yin Yang membantu menjaga keseimbangan antara kekuatan yang saling berlawanan dan menciptakan penyatuan pribadi dan global. Simbol ini telah menjadi simbol keseimbangan kesadaran universal selama ribuan tahun dan melahirkan kebahagiaan batin bagi yang melihatnya. 


Also Available at: Kompasiana

No comments:

Post a Comment