defenseability.com |
Setiap orang, tidak terkecuali
penyandang disabilitas, rentan mendapatkan serangan tak terduga dari orang tak
dikenal. Jika sedang beruntung, kita bisa menghindarinya. Bagi penyandang
disabilitas, kemungkinan untuk lolos dari aksi kejahatan sangat kecil sehingga
cara mempertahankan keselamatan pribadi dan membela diri amat penting untuk
dipelajari. Berikut tips-tips agar terhindar dari aksi kejahatan buat
penyandang disabilitas:
1. Sebelum
melakukan perjalanan, susun rencana perjalanan yang akan ditempuh, baik transportasi
maupun rute. Agar tidak menyasar, cari tahu alamat tempat atau lokasi yang akan
dituju secara jelas. Hindari
daerah-daerah rawan kejahatan yang tidak aman untuk dilewati. Sebaiknya, ketahui
juga jam-jam kemacetan di jalan raya, khususnya di kota-kota besar, agar tidak
terlalu menyusahkan.
2. Simpan
nomor telepon polisi dan kerabat terdekat yang bisa segera dihubungi di ponsel
Anda. Buat rencana mengenai apa yang
harus dilakukan jika terjadi hal-hal yang tidak inginkan. Jangan merasa malu atau sungkan untuk meminta
pertolongan dari orang lain.
3. Tunjukkan sikap percaya diri untuk
menghindari perhatian penjahat di tempat umum. Mantapkan bahasa tubuh dan sikap
Anda tanpa rasa takut. Berjalanlah seolah-olah Anda tahu tempat yang dituju.
4. Daripada menatap seseorang dengan tidak
sopan atau acuh tah acuh, lebih baik melirik sebentar ke arah orang tersebut
dan lanjutkan perjalanan. Bahkan jika Anda seorang tuna netra, Anda masih bisa
menoleh ke arahnya agar mereka memahami bahwa Anda berada di sekitar mereka.
dafr.org |
5. Atur ruang di sekitar Anda sehingga
penjahat tidak memiliki kesempatan untuk mendekat. Jika Anda sudah terpojok, segera
menjauh dari orang yang sekiranya akan mengancam jiwa atau harta Anda. Pergi ke
tempat lebih aman dengan tenang. Jika orang tersebut bersikap kasar, memberikan
Anda sesuatu atau menyuruh Anda mendekat, Anda bisa bersikap biasa saja, seperti
tersenyum, melambai dan megucapkan ”hai” atau ”tidak, terima kasih” atau ”maaf,
tidak usah.”
6. Jika seseorang menghadang dan Anda tidak
bisa pergi begitu saja, kuasai keadaaan dengan membuat batasan. Angkat tangan
Anda ke depan secara terbuka seperti sedang menolak atau mengelak. Katakan pada
orang tersebut dengan sopan dan tegas apa yang Anda inginkan. Jika orang
tersebut bertambah kasar, yakinkan pada diri sendiri bahwa Anda bukan korban
yang mudah terperdaya. Kata-kata“hentikan” atau “pergilah” atau “menjauhlah”
bisa efektif sepanjang Anda terlihat dan bersuara dengan sungguh-sungguh.
Pastikan suara Anda tenang, tegas dan lantang serta bahasa tubuh Anda netral
dan kukuh.
7. Pelajari teknik bela diri dengan
memanfaatkan tubuh, suara dan alat bantu Anda seperti kursi roda dan tongkat. Sebelum
menguasai teknik ini, Anda harus beradaptasi dengan disabilitas yang dimiliki. Teknik
bela diri biasanya berfokus pada titik-titik bagian tubuh tertentu yang memperlemah
seseorang, jika dipukul. Dibutuhkan banyak usaha dan tenaga serta kesabaran
tinggi dalam mempelajari berbagai teknik karena disabilitas menghalangi
kemampuan Anda menguasai teknik bela diri secara cepat. Mempelajari teknik bela
diri bukan keharusan, Anda bisa menggunakan semprotan merica atau alat kejut
listrik seperti stun gun dan taser yang dijual di toko-toko online
untuk melindungi diri.
Perlu diingat, masyarakat kita
masih sering menyalahkan korban, dibandingkan pelaku dengan berbagai alasan. Mintalah
pertolongan dari orang terpercaya dalam mengatasi trauma. Camkan pada diri sendiri
bahwa pengalaman diserang oleh penjahat bukanlah kesalahan Anda. Anda berhak dan
bertanggung jawab melindungi diri sendiri serta bersikeras meminta pertolongan
dan dukungan setelah mengalaminya.