Wikipedia.com |
Karbon
aktif, juga disebut arang aktif, merupakan salah satu tipe karbon yang
diproses sedemikian rupa sehingga pori-porinya terbuka dan dengan demikian
memiliki daya serap yang tinggi terhadap bahan yang berbentuk larutan atau uap.
Karbon aktif terbuat dari bahan-bahan sumber karbon, baik organik maupun
nonorganik, seperti tempurung kelapa, batubara, kayu dan kulit kacang.
Karbon
aktif memiliki banyak manfaat. Salah satunya adalah untuk menjernihkan air dan
memurnikan gas. Di bidang kesehatan, karbon aktif dimanfaatkan untuk mengurangi
kolesterol, detoksifikasi tubuh, mengurangi kembung dan menyerap zat beracun.
Karbon aktif juga dimanfaatkan sebagai obat anti mencret atau diare karena
sangar efektif untuk menyerap racun dalam tubuh dan membersihkan sistem
pencernaan dari racun. Karbon aktif dijual di pasaran dalam bentuk pil bernama
norit.
Jenis
pengobatan ini bukan tanpa resiko karena melibatkan masuknya zat-zat asing ke
dalam saluran pencernaan. Reaksi alergi kadangkala muncul setelah mengonsumsi karbon
aktif seperti sesak napas, bibir, mulut atau wajah bengkak, ruam kulit dan gatal-gatal.
Gatal-gatal dan ruam berupa benjolan-benjolan berisi cairan meletus di kulit kadangkala
bisa terjadi juga. Jenis alergi ini harus menjadi alasan untuk segera
menghubungi dokter, karena beberapa reaksi alergi bisa mengancam jiwa jika
bertambah parah.
Selain
itu, untuk sebagian orang yang tidak cocok dengan penggunaan karbon aktif akan
menimbulkan efek samping sebagai berikut:
1. Efek samping pencernaan
Efek samping
pencernaan merupakan efek samping yang umum. Mereka yang mengonsumsi karbon
aktif karena keracunan biasanya mual dan muntah, mengalami obstruksi usus halus
dan perforasi saluran pencernaan. Efek
samping lainnya meliputi tinja menghitam dan sembelit.
2. Efek
samping metabolis
Efek
samping metabolis bisa terjadi jika karbon aktif dicampur dengan sorbitol, gula
alkohol yang dimetabolisme oleh tubuh secara perlahan. Sorbitol digunakan
sebagai pemanis buatan pada produk permen bebas gula dan sirup obat batuk. Efek
samping terkait metabolisme antara lain dehidrasi, syok, gangguan elektrolit, hipernatremia
(peningkatan kadar natrium dalam darah) dan hipermagnesemia
(peningkatan kadar magnesium dalam darah).
3. Efek samping pernapasan
Efek samping
pernapasan meliputi empiema (penumpukan nanah di dalam rongga paru-paru dan
membran di sekitarnya), bronchiolitis obliterans (penyumbatan saluran udara kecil dengan
jaringan granulasi), sindroma gawat pernapasan akut (kondisi paru-paru kritis
yang mengakibatkan menurunnya kadar oksigen dalam darah).
4. Efek samping
hematologi
Jumlah dosis
yang dikonsumsi salah atau berlebihan akan mengakibatkan eksaserbasi atau
peningkatan gejala porfiria variegat. Porfiria adalah suatu penyakit yang
disebabkan kekurangan enzim-enzim yang terlibat dalam sintesa heme. Heme adalah senyawa kimia yang
membawa oksigen dan memberi warna merah kepada darah. Kondisi ini bisa
menyebabkan peningkatan lesi kulit, sering buang air kecil dan peningkatan kadar porfirin dalam plasma.
5. Efek
samping mata
Dalam
kasus di mana karbon aktif kontak dengan mata, bisa mengakibatkan abrasi kornea
atau kornea lecet.
Karbon
aktif harus diresepkan dan diberikan sangat hati-hati untuk menghindari efek
samping yang disebutkan di atas. Mencampurnya dengan obat-obat lain dapat
meningkatkan resiko efek samping. Bicarakan dengan dokter jika Anda memiliki
masalah pencernaan, sedang hamil atau alergi terhadap obat-obat tertentu. Dalam
kasus ini, Anda mungkin tidak bisa mengonsumsi karbon aktif atau dosis Anda
perlu disesuaikan.