Malam terengah-engah beranjak dari peraduannya. Bintang-bintang berlomba membiaskan cahaya senyuman dari kejauhan. Tak luput bulan malu-malu menyembul dari balik awan. Angin berputar-putar mengitari padang rumput, menggoyang-goyangkan bunga hingga bijinya mencium tanah dan mengirimkan semerbak wewangian ke penjuru dunia. Angin terus berlari melintasi kamar berpenghuni seorang gadis yang sedang resah menunggu balasan SMS dari sang kekasih, sekumpulan anak beriringan bermain ular-ularan dengan riang gembira, seorang ibu yang sedang mengajari anaknya membaca di ruang tamu sebuah rumah yang dikelilingi taman asri, seorang bapak tua yang memohon dengan sangat mengiba jalan kemudahan supaya hutang-hutangnya terbayar di sebuah rumah tuhan. Angin terus berlari sampai ke bibir pantai lantas luluh ditelan deburan ombak.
Also Available at Media Sastra
No comments:
Post a Comment