Perhatian dan perawatan terus-menerus
pada bayi baru lahir bisa melelahkan dan membuat frustasi. Terlepas dari
disabilitas, setiap ibu tergantung pada sanak saudara, teman dan pengasuh dalam
merawat bayi. Jika sehari-hari kita memerlukan bantuan orang lain dalam
beraktivitas berarti kita juga memerlukan bantuan orang lain dalam memberikan
perawatan dan kebutuhan bayi. Sebagai contoh, jika kita menderita kelelahan,
memiliki mobilitas terbatas di tubuh bagian atas atau kelainan berarti kita
memerlukan bantuan ekstra dalam melakukan tugas seorang ibu.
MENYUSUI
Dalam hal menyusui, beberapa
ibu penyandang disabilitas memerlukan bantuan orang lain untuk menggendong bayi
dengan posisi yang benar. Kita harus bisa menemukan setidaknya satu posisi yang
nyaman untuk menyusui baik untuk diri kita sendiri maupun bayi. Ada yang merasa
lebih mudah menyusui jika duduk di kursi atau tempat tidur dimana kita bisa
sedikit bersandar dan bayi bisa tertopang dengan baik. Selain itu perlu
diperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Jika kita memiliki lengan dan
tubuh bagian atas yang sehat, pasti menyusui bayi bukan masalah. Hanya saja
perhatikan posisi bayi, khususnya kepala bayi, agar tertopang dengan baik.
2. Jika kita menggunakan lengan
dan tubuh bagian atas secara terbatas, maka posisi nyaman untuk menyusui,
antara lain:
a. Taruh bantal
atau beberapa gulungan kain di bawah bayi, seperti gambar di bawah ini:
b. Berbaring
miring dengan bayi yang ditopang bantal atau gulungan kain di samping kita, seperti gambar di bawah ini:
3. Jika kita tidak bisa
menggunakan tangan dan tubuh bagian atas, kita bisa meminta bantuan dari sanak
saudara untuk menggendong bayi secara benar.
4. Jika kita kesulitan memegang
payudara, kenakan bra yang memiliki lubang di sekitar puting. Nursing bra dikenakan untuk mempermudah
menutup dan menyingkap puting untuk menyusui. Atau kita bisa mengebat sekitar dada
dan payudara dengan kain yang dilubangi di bagian puting dan mengikat gulungan
kain panjang di bawah payudara.
MENYUAPI
Jika bayi telah berumur enam
bulan, kita bisa memberikannya makanan selain ASI. Dalam hal menyuapi bayi, perhatikan
hal-hal berikut ini:
1. Jika kita tidak bisa melihat dengan baik, kita bisa
menyuapinya dengan tangan dan sendok kecil dengan cara berikut ini:
a. Dengan tangan, suapi makanan yang ukurannya kira-kira
tidak melebihi kacang polong;
b. Dengan sendok kecil, dengan salah satu tangan taruh
makanan ukuran kecil ke sendok kecil. Pegang bagian yang dekat dengan ujung
bulatan sendok dan bersihkan sisa makanan yang ada di sendok kecil dengan jari yang lain
dari tangan yang sama. Dengan tangan yang lain pegang dagu bayi. Gunakan ibu
jari sebagai penuntun untuk memasukkan sendok kecil ke dalam mulut.
2. Jika kekuatan dan koordinasi tubuh bagian atas kita
terbatas, kita bisa duduk di samping bayi sambil menyuapinya. Jika kita tidak
bisa menyuapinya sendiri, kita bisa duduk di sampingnya sedekat mungkin dan
mengajaknya mengobrol ketika orang lain menyuapinya. Jadi, seolah-olah kita
yang menyuapinya.
MENENANGKAN
Penting bagi seorang ibu
menenangkan bayi yang sedang sedih atau bosan. Jika bayi mulai menangis dan
kita tidak bisa segera menghampirinya, seseorang bisa menggendong dan memberikannya
kepada kita sehingga bayi bisa melihat wajah dan mendengar suara kita, meskipun
kita tidak bisa mengangkat dan menggendongnya. Dalam hal menenangkan bayi,
perhatikan hal-hal berikut ini:
1. Jika kita tidak bisa
menggunakan lengan atau menggendong bayi,
a. Seseorang bisa menggendong
bayi di samping kita sehingga bayi bisa mendengar suara dan mengenal bau tubuh
kita, seperti gambar di bawah ini, atau,
b. Seseorang bisa duduk di
belakang kita dan menggendong bayi yang ada dihadapan kita sehingga bayi bisa tenang
saat mendengar suara kita, seperti gambar di bawah ini:
2. Jika kita tidak bisa mendengar
dengan baik, kita harus tetap sedekat mungkin dengan bayi sehingga kita bisa
melihatnya jika sedang membutuhkan perhatian. Di malam hari, sedekat mungkin
kita tidur di samping bayi sehingga kita bisa merasakan gerakannya. Di siang
hari, terus-menerus dekatkan bayi ke diri kita. Kita harus lebih sering
menggendongnya untuk mengetahui perasaannya. Dengan mengetahui bau tubuh dan
rasa serta dan suara kita, bayi akan merasa dekat dan aman bersama kita.
3. Jika kita menggunakan bahasa
tubuh, gunakan bahasa tubuh dalam berkomunikasi dengan bayi, meskipun dia bukan
penyandang tuna rungu karena hal ini merupakan satu-satunya cara berkomunikasi dengannya
seumur hidup. Selain itu, biarkan bayi menghabiskan waktu bersama sanak saudara
dan teman yang bukan penyandang tuna rungu agar dia bisa belajar berbicara.
4. Jika bayi rewel, biasanya terjadi
di beberapa minggu pertama, kita bisa menenangkannya dengan memberikan ASI,
bernyanyi, mengajak berbicara, menggendong dan menimangnya. Bayi rewel bisa
membuat kita sangat lelah. Sang ayah, anggota sanak saudara dan pengasuh bisa
membantu agar kita memiliki waktu lebih banyak untuk beristirahat.
MENEMANI TIDUR
Jika tidak bisa mendengar dan melihat dengan
baik, kita bisa tidur di samping bayi agar sewaktu-waktu bayi bangun karena
lapar dan popoknya kotor kita bisa segera memenuhi kebutuhannya tanpa harus
bangkit dari tempat tidur. Begitu pula bagi kita yang kesulitan berjalan,
simpan persediaan popok, kain dan pakaian bersih sedekat mungkin agar memudahkan
kita mengganti popok dan baju bayi.
MENGENAKAN PAKAIAN
Semakin bayi tumbuh besar,
semakin sulit kita mengenakan pakaiannya karena bayi menjadi lebih aktif dan
bergerak lebih cepat. Pilih pakaian bayi yang mudah dikenakan dan dilepaskan. Sebagai
contoh, ritsleting atau strip Velcro lebih cepat dibuka
dibandingkan kancing. Khusus bagi kita yang bisa duduk merasa
aman untuk mengenakan pakaian bayi di atas tempat tidur atau meja. Namun, tidak
bagi kita yang tidak memiliki
keseimbangan dan kekuatan tubuh yang cukup.
MEMBERSIHKAN DAN MEMANDIKAN
Berikan
bayi mainan ketika dibersihkan dan dimandikan untuk mengalihkan perhatiannya. Dalam
hal membersihkan dan memandikan bayi, perhatikan hal-hal berikut ini:
1. Jika kita menggunakan tangan secara terbatas,
kita bisa membersihkan bagian bawah dan alat
kelamin bayi dengan mudah namun biasanya mengalami kesulitan dalam hal
mengenakan popok, terutama yang menggunakan peniti. Kita
bisa meminta bantuan dari sanak saudara atau pengasuh untuk melakukannya.
2. Jika kita tidak bisa membersihkan
dan memandikan bayi sendiri, pastikan bayi dibersihkan dan dimandikan di
samping kita sehingga bayi bisa mendengar dan melihat kita.
3. Jika kita hanya memiliki satu
lengan atau menggunakan lengan atau tangan secara terbatas, ketika bayi telah
berumur sekitar satu bulan, kita bisa minta diajari cara mengenakan popok.
4. Jika kita tuna netra atau tidak
bisa melihat dengan baik, perhatikan saran-saran berikut ini:
a. Jika
ketersediaan air cukup banyak, pegang bayi dengan satu tangan dan bersihkan tinja dari bokong di dalam
ember yang berisi air bersih kemudian tengkurapkan bayi di atas ujung meja dan tuangkan air bersih ke bokongnya.
b. Jika ketersediaan air tidak cukup
banyak, seka bokong bayi dengan kain tipis dan basah. Jangan gunakan kain tebal
karena kita kesulitan merasakan letak tinjanya. Setelah itu, bersihkan kain
dengan air dan sabun dan jemur di bawah sinar matahari hingga kering.
MENGGENDONG
Menggendong
bayi sulit bagi kita yang menggunakan lengan dan kaki secara terbatas. Sulit
menjaga keseimbangan dan punggung bagian bawah bisa terasa sakit. Pertama kali keseimbangan tubuh kita
dipengaruhi oleh berat tubuh bayi. Namun, jika mulai menggendongnya sejak bayi
masih kecil, kita akan terbiasa. Semakin bayi tumbuh besar dan berat, tubuh dan
keseimbangan kita akan menyesuaikan dengan berat badan bayi. Selain itu, perlu
diperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Jika
kita menggunakan kruk atau tongkat untuk berjalan, akan lebih mudah menggendong
bayi di punggung.
2. Jika
kita menggunakan lengan secara terbatas, gunakan gendongan di depan yang melingkar seimbang pada bahu kita sehingga tidak hanya bertumpu
pada salah satu bahu dan lengan.
Salah satu produk gendongan bayi yang dijual di Amazon.com |
3. Jika
menggunakan kursi roda, gendong bayi dengan cara menyelempangkan dan mengikat
ambin ke pinggang sehingga kita tetap mudah menggelindingkan kursi roda.
4. Jika
menggunakan bahasa tubuh dalam berkomunikasi, kita juga bisa menggunakan ambin
selempang untuk menggendong bayi agar tangan kita bebas bergerak.
5. Jika
kita menyandang seizure, mungkinkan diri kita ditemani oleh orang lain. Jika tidak
memungkinkan dan kita sendirian di rumah, buat rumah atau ruang seaman mungkin
dan tempatkan bayi di sana. Jangan ajak
bayi jalan-jalan dan pastikan tidak ada kursi atau
meja dengan tepi yang tajam. Dalam hal kita terserang seizure tiba-tiba dan
bayi sendirian, bayi kita tetap aman sampai seizure kita pulih.
MENJAGA KESELAMATAN
Sangat sulit menjaga keselamatan bayi yang sedang belajar merangkak dan
berjalan. Berlari dan berjalan memang baik untuk kesehatan bayi, namun kita perlu
memperhatikan hal-hal berikut ini:
1. Jika kita tidak bisa bergerak dengan cepat, gunakan tali kekang bayi
agar bayi tetap aman dan berada dalam jangkauan kita.
Salah satu produk tali kekang bayi yang dijual di Amazon.com |
2. Jika penglihatan kita bermasalah atau kita tuna netra, kenakan
kerincingan di pergelangan tangan atau kaki bayi agar kita selalu bisa mengetahui
keberadaannya. Selain itu, ciptakan ruangan di mana bayi bisa bebas bergerak
dan bermain tanpa melukai dirinya sendiri. Pastikan tidak ada tepi atau ujung
kursi dan meja yang tajam. Taruh penghalang
di pintu masuk dan pintu yang mengarah keluar rumah agar bayi tidak
meninggalkan ruangan atau rumah sendirian.
Disadur secara bebas dari A Health Handbook for Women with Disabilities